LATAR BELAKANG
Dengan dikeluarkannya PP Nomor 39 Tahun 2022 Universitas Terbuka (UT) ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri badan hukum yang mengelola bidang akademik dan nonakademik secara otonom. Salah satu organ yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan, pemberian pertimbangan, dan pengawasan di bidang akademik adalah Senat Akademik Universitas.
Sebanyak 21 Senat Akademik PTNBH yang sudah terbentuk yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada , IPB, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sumatra Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro , Universitas Hasanuddin, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Terbuka, Universitas Negeri Surabaya , Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Syiah Kuala, dan UT. Untuk kepentingan penyamaan fungsi dan tugas Senat Akademik 21 PTNBH terbentuk sebuah organisasi yang bernama Majelis Senat Akademik PTNBH (MSA PTN-BH). MSA PTN-BH membuat program pertemuan tiga bulanan dengan tempat bergilir antaranggota.
Pada Oktober 2023 MSA PTN-BH juga melakukan program benchmarking dengan beberapa perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Prancis. Pertimbangan kerja sama dengan Perancis antara lain kualitasnya, keselarasan output perguruan tinggi dengan dunia kerja, serta tiga prinsip utama pengelolaan pendidikan tingginya. Tujuannya adalah berukar pikiran dan pengalaman antara PTNB Indonesia dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Hal ini terkait dengan kegiatan High Level Meeting on Academic Affair sebuah forum kerjasama Indonesia-Perancis dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi di Indonesia.
Adapun tempat kegiatan adalah:
Berdasarkan Surat Tugas Nomor B/182/UN31.DPK/RT.01.01/2023, UT mengirimkan Ketua dan Sekretaris Senat Akademik Universitas dalam rangka kegiatan tersebut ke France Ministry of Higher Education and Research Selected University dan KBRI Perancis dari tanggal 14 sampai 20 Oktober 2023.
Perjalanan dilaksanakan tanggal 14 sampai 20 Oktober 2023. Kegiatan diselenggarakan dari tanggal 16 sampai 18 Oktober 2023.
Museum National d’Histoire Naturelle (MNHN)
di the Jardin des Plantes
Kegiatan kunjungan diawali dengan sambutan penerimaan oleh Presiden MNHN Gilles Bloch dilanjutkan oleh Presentasi Overview Museum dan Strategi Internasional oleh Denis Duclos Direktur Departemen Hubungan Internasional Museum dilanjutkan dengan paparan khusus terkait dengan Kerja Sama dengan Indonesia oleh Carole Pierlovisi sebagai Kepala Misi Asia Pasifik. Presiden MNHN Gilles Bloch menjelaskan bahwa museum nasional sejarah alam di Prancis didirikan pada 1635 sebagai kebun kerajaan dan berkembang selama revolusi Prancis. MNHN berkembang sangat pesat salah satunya adalah dengan didirikannya Musee de l’Homme dan kebun binatang yang merupakan kebun binatang tertua di dunia. MNHN merupakan museum sejarah alam terbesar di Prancis dengan jumlah karyawan sebanyak 2.500 orang yang terbagi di 12 lokasi dari sekarang 13 lokasi yang ada (1 lokasi akan ditutup). Lokasi tersebar di Prancis berupa galeri, museum, kebun raya, kebun binatang, dan pusat penelitian yang berada di Paris dan sekitarnya. Hari ini kita berada di pusat MNHN yang berada di Jardin des Plantes dan nanti akan berkunjung ke Galeri Evolusi. Paparan lanjutan oleh Denis Duclos yang menjelaskan MNHN memiliki 5 misi fundamental yaitu koleksi museum, penelitian, kepakaran, diseminasi pengetahuan dan pendidikan. Rerangka strategi internasional MNHN terdiri dari pihak internal dan eksternal. Pihak internal adalah para kurator, peneliti dan staf MNHN dan pihak eksternal terdiri dari Presiden Prancis, Kementerian Eropa dan Luar Negeri, Kementerian Transisi Ekologi dan Kohesi Teritorial, Kementerian Pendidikan Tinggi dan Penelitian, dan Kementerian Budaya. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem MNHN sangat komprehensif yang mendukung arah kebijakan musem secara global.
Paparan selanjutnya disampaikan oleh Carole Pierlovisi yang menjelaskan peran strategis MNHN yang memiliki tiga pilar yaitu museum sebagai pusat penelitian, museum memiliki peran dalam budaya dan diplomasi luar negeri yang dipimpin oleh Kementerian Eropa dan Luar Negeri, dan museum sebagai bagian dari diplomasi lingkungan untuk meningkatkan visibilitas posisi Perancis dan Eropa di dunia internasional. Paparan selanjutnya terkait dengan contoh dari proyek kolaborasi yang dilakukan oleh para peneliti MNHN dan peneliti di beberapa universitas di Indonesia, antara lain:
Diperoleh informasi bahwa sudah ada beberapa MoU yang dilakukan oleh MNHN dengan Indonesia diantaranya adalah kerja sama dengan:
– IPB di tahun 2017 dan diperbaharui di tahun 2022.
– Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga di tahun 2020
– BRIN di tahun 2020 dan 2022.
Dilakukan juga kolaborasi di berbagai bidang yaitu biologi dan biodiversitas, genomik populasi, primatologi, etnoentomologi, arkeologi, dll. MNHN juga akan melakukan misinya di Jakarta bulan Desember yang akan datang dan akan melakukan peningkatan kapasitas tentang diplomasi lingkungan di ASEAN bulan Januari 2024.
Museum menjadi bagian penting bagi masyarakat Perancis. Di Perancis, Museum tidak hanya sebagai cagar budaya tetapi merupakan pusat penelitian yang memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas IPTEK dan Seni untuk masyarakat luas. Sehingga peran penting museum tidak hanya menyimpan artefak tetapi juga melakukan penelitian untuk kebermanfaatan masyarakat luas. MNHN ini berada pada dua kementerian yaitu Kementerian Pendidikan Tinggi dan Penelitian dan Kementerian Transisi Ekologi dan Kohesi Teritorial. Untuk pegawai di MNHN ada pegawai langsung dari MNHN, pegawai CNRS, atau peneliti lepas dengan pendanaan asal dari peneliti yang bersangkutan kolaborasi dengan unit MNHN. Peneliti inilah yang sebagian besar dari universitas dan pusat penelitian lainnya.
MNHN sudah sering melakukan joint supervision dan joint examiner dengan dosen universitas di Indonesia yang memiliki kemitraan dengan MNHN. Joint supervision dan joint examiner ini hanya untuk program doktoral dan umumnya dilakukan secara daring. Topiknya disesuaikan dan disepakati bersama oleh pembimbing Perancis, pembimbing mitra dan mahasiswa yang bersangkutan.
Sistem pendidikan yang ditawarkan oleh MNHN ini sama seperti universitas lainnya untuk program master dan doktoral sehingga ijazah yang dikeluarkan oleh MNHN diakui oleh negara dan setara dengan universitas lainnya.
Museum ini dikembangkan akhir tahun 1900 dan baru diresmikan tahun 1937. Tujuannya mempelajari tentang manusia terutama pada aspek Biologi, Antropologi dan Etnologi.Ciri khas nya adalah sebagai museum dan laboratorium untuk diseminasi dan penelitian.
Anggaran diperoleh dari subsidi pemerintah dan dana yang diraih dari grant dan layanan. Terdapat 10 divisi, 95% penelitian dilakukan dengan universitas serta dua pertiga penelitian dengan luar negeri. Sifatnya open akses, fleksibel, mendukung keunggulan dan multidisiplin.
Di dalamnya terdapat 80 laboratorium internasional dan berada di 10 kantor perwakilan.
CNRS
Resources : Employees – 32000;
Budget : 4,0 Billion euro;
Research : 1000 Laboratories in France; 10 scientific divisions
Innovation : + 260 Join Laboratories CNRS/Companies; 80 – 100 startup created per year 1st … Publication : ⅔ of publications are with a foreign laboratory; 80% publications are in open access.
80 International Research Laboratories & 10 Representatives Offices
INTERNATIONAL PARTNERING TOOLS
International Emerging Actions (IEA): Bottom -up explorations tool; 2 years 10 to 15 k£ International Research Networks (IRN): Strengthening a collaboration; 5 years 50 to 100 k£ International Research Projects (IRP): Strengthening a collaboration; 5 years 50 to 100 k£ International Research Laboratories (IRL): Enlightening emblematic: actions decided at a strategic level with a strong local presence.
MAJOR FRENCH RESEARCH PARTNERS OF INDONESIA
INDONESIA:
Tanggal 17 Oktober 2023
Premier Studies in Humanities
Faculty of Health – a holistic approach to teaching, research and care
World-Class Science and Engineering
in developing their activities in France and abroad,
FabLab, Satt Lutech, Paris Parc.
Institutes Interdisciplinary research results in more University Institutes are designed to face the challenges of today’s innovations.
3 marine stations:
.
Delegasi diterima oleh Laurence Hafemeister, Vice President of the International and Development Commision, French School of Engineering. Perkenalan masing-masing anggota delegasi MSA dan Ibu Anik Maryani (Atase Dikbud KBRI Paris). French School of Engineering merupakan jaringan atau konfederasi yang bersifat otonomi dari School of Engineering yang tersebar di seluruh Perancis dengan focus pada sains dan teknologi, juga mempunyai kegiatan riset dan transfer teknologi.School yang berada dalam jaringan ini adalah: (sumber tambahan dari: http://www.cdefi.fr/en/schools-of-engineering)
Disambut oleh Duta Besar UNESCO Prof.Ismunandar.
Diperkenalkan oleh Ketua Rombongan bahwa MSA PTNBH sudah berjumlah 21 PT di Indonesia, yang hadir di Perancis 12 PT. MSA PTNBH memiliki ketua yang saat ini dipegang oleh Prof Sulistiowati. Dilakukan perkenalan masing-masing perwakilan MSA PTNBH. Disampaikan oleh pimpinan rombongan bahwa kunjungan MSA PTNBH ke Perancis karena banyak mendapatkan pelajaran terkait sistem pendidikan baik dari universitas maupun museum termasuk penelitian dan publikasi. Harapannya pendidikan di Indonesia lebih maju.
Menurut Dubes UNESCO Sistem pendidikan di Perancis memiliki peluang yang cukup besar (murah), hanya saja biaya hidup mahal. Problem utama adalah bahasa. Di Perancis sebenarnya menyelenggarakan program dimana memiliki rumah Indonesia yang bisa digunakan oleh mahasiswa Indonesia dan mahasiswa internasional. Negara bisa memfasilitasi mahasiswa terkait tempat tinggal di Perancis.
Visi baru Unesco: Unesco tradisinya mengeluarkan buku visi pendidikan setiap satu generasi. Unesco sudah generasi ketiga jadi sudah menerbitkan 3 buku. Pendidikan seumur hidup (tahun 40an), Learning to know (tahun 70an), dan tahun 2021: Imagining Futures: untuk menuju modern, milestonenya harus melalui teknologi dll, padahal tradisional knowledge juga bisa digunakan. Sub judulnya: Kontrak Sosial Baru Untuk Pendidikan.
Atdikbud KBRI Perancis Dr. Luh Anik Mayani menyampaikan bahwa tugasnya adalah menghubungkan universitas dengan universitas di Perancis. Kolaborasi menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas. Program student mobility melalui ISMA, program melalui LPDP diharapkan bermanfaat bagi pelajar Indonesia di Perancis.
Pemerintah sebagai pengelola LPDP untuk bisa membuat blue print agar mahasiswa yang diberangkatkan bisa pulang mengembangkan keilmuannya untuk negara, karena saat ini mahasiswa Indonesia yang di Perancis mendapatkan beasiswa namun kurang bermanfaat untuk negara hanya bermanfaat untuk diri sendiri.